Langsung ke konten utama

Destinasi Gratis Buat Kamu yang Backpackeran ke Singapura

Mahal. Mungkin itulah satu kata yang cocok untuk menggambarkan Singapura secara keseluruhan versi gue. Walaupun Singapura termasuk dalam negara paling kecil di dunia, tapi berbanding terbalik dengan biaya hidupnya yang justru masuk dalam daftar 5 besar termahal di dunia. *Versi The Economist.

Maret lalu gue berkesempatan untuk mengunjungi negara yang kini menjadi pusat keuangan nomor 4 di dunia ini. Tujuan utamanya sih nonton konser Coldplay, tapi gue manfaatin juga untuk berkeliling dari sudut ke sudut di Negeri Singa ini. Secara, transportasi di sana sangat rapi dan nyaman banget. 

Sebagai pegawai yang gajinya masih rata-rata, kemampuan matematis (alias irit) gue dalam mengelola keuangan sangat diuji di sini. Gue menghindari untuk mengunjungi tempat wisata yang mengeluarkan duit berlebih seperti Universal Studio Singapore (USS), Flower Dome di area Garden By the Bay, atau Sentosa Island yang katanya hitss itu. Untungnya, teman-teman se-per-backpackeran gue setuju. Hehehehe..

Karena tiket konser gue lumayan mahal (hufft ini ndak usah dibahas ya), jadilah gue mengunjungi tempat wisata yang berbudget Rp0 alias free aja selama di sini. Tapi perlu dicatat, Rp0 ini maksudnya adalah yang free tiket masuk ya. Sedangkan untuk ongkos MRT itu beda cerita karena memang udah gue budgetkan sejak di Jakarta. Total sih gue habis Rp250 ribu selama 3 hari jalan-jalan muter-muter naik turun MRT sampe eneg di sini. Hihihihi. Dan kalo gak salah gue masih punya sisa saldo 7 SGD di e-zi link (sejenis e-money yang digunakan untuk naik transportasi umum di singapura) gue. Jadi, kemana aja petualangan gue? 


National Stadium
Hari pertama gue sampai di Singapura gue mengunjungi National Stadium. Berlokasi di Kallang, ini emang bukan tempat wisata. Tapi ya, ndak papa sih. Biar antimainstream aja anaknya. National Stadium ini adalah kompleks olahraga kebanggaannya Singapura yang dibangun dengan budget Rp12 triliun. Fasilitasnya? Jangan ditanya. Di dalam stadion ini terdapat lapangan bola berkapasitas 55 ribu penonton. Dan katanya bisa bertambah dan berkurang sesuai permintaan. Stadionnya juga bersih banget. Bahkan temen gue sempet mandi di sini karena saking bersihnya. Ndak salah emang pilihan Chris Martin dkk untuk menggelar konser di sini. 

Selain lapangan bola ada juga stadion aquaticnya, aula olahraga, perpustakaan, lapangan basket, arena skateboard, badminton hingga tennis. Kompleks olahraga ini juga dilengkapi sama Mall dan taman yang enak buat duduk-duduk di kala sore. Dan yang paling enak, di sini ada akses lift yang gak bikin kamu capek kalau turun naik tangga. 


foto by : gue
foto by : gue
foto by ; gue

China Town
Mau diberbagai belahan planet bumi manapun, kawasan pecinaan atau China Town emang seru untuk dikunjungi. Deretan lampion, kuliner dan aksesoris khas pecinaan bisa dengan mudah kamu temuin di sini. Atau kalo kamu gak pengen belanja, hunting foto di sini juga bagus kok. Saran gue sih enaknya dateng pas malem hari. Karena lampionnya pada nyala dan bagus banget. Lumayanlah, untuk mempercantik feed instagram kamu. Sayangnya gue nyampe di sana udah kemaleman jam 10. Jadi udah pada mau tutup tokonya beberapa meski belum semuanya.


foto by : gue

foto by : gue

Orchard Road
Katanya, belum ke Singapura namanya kalo belum ngunjungin Orchard Road. Kawasan ini terkenal sebagai surganya belanja. Karena sekali lagi tujuan gue ke SG adalah nonton konser, yaudah gue sekedar melihat-lihat aja di sini. Deretan mol gede-gede banget di sini. Tapi dibalik 'kemeriahan' Orchard road ini, siapa yang nyangka kalau 1,5 abad lalu kawasan ini dulunya jalan kecil dengan perkebunan pala dan merica. 


foto by : gue
Singapore river
Singapore river ini lokasinya dekat di komplek perkantoran UOB Plaza. Gue pikir awalnya sungainya bakalan bersih banget gitu ya. Tapi ternyata sama aja kayak di Jakarta warnanya, ya meskipun memang gak ada sampah sama sekali. Di sekitar sungai itu banyak ditanam pepohonan. Terus ada juga lampu-lampu yang dipasang dan gue yakin bakal cantik kalau malam hari. Di sepanjang jalan di pinggir Singapore river ini juga dipajang beberapa patung-patung yang menceritakan sejarah Singapura. Salah satu yang menarik perhatian gue adalah patung River Merchant. Sosok dalam patung ini adalah Alexander Laurie Johnston salah satu pedagang asal Singapura zaman dulu. Pria asal Skotlandia ini memegang peran penting dalam perdagangan di Singapura. 
foto by : gue

foto by : gue

foto by : gue

foto by : gue

Cavenagh Bridge
Gak jauh dari Singapore river itu ada sebuah jembatan bersejarah yang bernama Cavenagh Bridge. Konon katanya jembatan ini sudah ada sejak tahun 1870-an lho. Karena berdesain kuno dan unik, banyak yang menjadikan jembatan ini sebagai tempat untuk prewedding. Waktu gue berkunjung kesana, ada 2 pasang calon pengantin yang lagi pemotretan di sana. 

Letak Singapore river dan Cavenagh Bridge ini berdekatan, kamu gak perlu takut nyasar. Untuk ke Singapore river kamu bisa naik MRT dan turun di stasiun Raffles Place, exit di B,H dan G. Nah dari stasiun kamu tinggal jalan ke arah gedung perkantoran UOB Plaza. Persis di sebelah UOB Plaza itu adalah Singapore river. Kalau untuk menuju Cavenagh Bridge kamu tinggal susuri aja jalan sepanjang Singapore river itu. 

Merlion Park
Selain Orchard Road, Merlion Park juga destinasi yang kurang afdol kalo ga didatangi selama di Singapura. Mainstream sih emang.. hehe.

foto by : gue

foto by : gue

Little India
Berada di seberang chinatown, Little India merupakan tempat yang berjual berbagai jenis pernak-pernik khas India. Terus juga ada yang menjual makanan, emas, dupa, pijat, parfum, sari, hingga ada jasa peramalan nasib juga. Jalam-jalan di sini kamu bakal berasa kayak beneran di India banget. (meski gue belom pernah ke India sih). Gimana, kamu tertarik untuk 'kuch kuch hota hai -an' kesini?

foto by : gue

foto by : gue

foto by : gue

foto by ; gue
Garden By the Bay
Garden by The Bay ini sebenarnya bakalan cantik kalo malam hari.  Seperti layaknya taman pada umumnya, tempat wisata ini memiliki banyak pohon maupun tumbuhan hijau. Keunikan yang bisa anda dapatkan adalah adanya pohon buatan dalam bentuk raksasa. Pohon ini dibentuk dari baja dan fungsinya sebagai penampung air hujan dan sebagai penampung energi matahari. Tapi secantik-cantiknya taman ini, tetep aja semuanya palsu.. hehehe. 

Kalau sekedar berkeliling ke sekitar Garden by The Bay tiketnya free. Kamu baru akan dikenai tiket masuk kalau mau mengunjungi Cloud forest dan Flower dome yang merupakan area konservatori tanaman dan bunga. Ya secara gue anaknya banci gratisan, jadi gue lebih memilih foto-foto di luarnya aja dan gak kalah bagus kok. 


foto by : gue

foto by : gue

foto by : gue

foto by : gue
Sekian petualangan gue di tempat wisata yang berbudget free diSingapura. Semoga bermanfaat buat kamu para backpacker lainnya. Buat kamu yang baru pertama kali menginjakkan kaki di sini, gue punya beberapa catatan nih biar nanti gak kagok-kagok amat. 



1. Usahakan selalu bawa air mineral kemanapun dan kapanpun. Di Singapura harga air mineral itu mahal banget. Untuk ukuran air mineral seharga Rp4000 di Jakarta, di sana di jual Rp20.000. Hahah kebayangkan nyeseknyaaaa..

2. Jangan takut nyasar. Pemerintah Singapura menciptakan sistem transportasi yang nyaman banget sizt baik buat warga ataupun wisatawan. Tanya aja sama petugasnya, mereka pada ramah-ramah kok.

3. Meski gak jago-jago banget bahasa inggris gak perlu takut. Warga Singapura logat Inggrisnya mudah dimengerti. Kalo kamu gabisa jawabnya tapi paham maksudnya bilang aja "Oke, thank you". Itu yang gue lakukan ketika gue ngomel-ngomel sama petugas bis di Little India yang menyebalkan banget. 

4. Jangan buang sampah sembarangan. Jangankan di Singapura, di Jakarta aja gue berusaha untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Jangan malu-maluin orang Indonesia di sana.

5. Saat naik MRT, jangan berdiri di depan pintu MRT, karena bakal mengganggu akses orang yang bakal keluar. Jika kamu ingin menaiki MRT, masuklah dari sampingnya, 

6. Saat naik eskalator gunakan lajur kiri kalo kamu gak buru-buru, karena lajur kanan adalah untuk yang buru-buru. Beda di Jakarta yang eskalator emolnya kadang dipake dua jalur buat yang lagi pacaran biar ga berjauhan. Aheelaaaaahhhhhh

7. Menyebranglah sesuai dengan aturan. Setiap penyebrangan di Singapura selalu diatur oleh timer. Jadi, jangan nyebrang sembarangan ya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Cewek Suka Lama Kalo Dandan?

Kaum pria di luar sana sudah semestinya paham mengapa setiap mau pergi entah itu pacaran atau hang out, wanita suka lama kalo dandan. Ada sekelumit 'ritual' yang harus dilalui oleh kaum wanita demi mendapatkan penampilan yang epik di mata dunia (kamu). Dan percayalah, itu gak mudah :') Kecuali kamu perempuan tomboy yang gak pernah berurusan dengan lipen, baju, gaya hijab, hingga alis, mungkin gak bakal mengalami hal-hal di bawah ini. Spesifically , gue yang wanita yang sangat menjunjung tinggi 5K (Kebersihan, Kerapian, Keindahan, Ketertiban dan Keamanan (?) , gue butuh waktu dua kali lebih lama untuk berdandan dibanding wanita normal pada umumnya. Kenapa? Mari gue jabarkan satu persatu ya saudara-saudara. Mandi Ritual umum yang dilakukan pertama kali adalah mandi seperti biasa. Mong omong, mandi versi gue itu terdiri atas 2 bagian : keramas dan gak. Kalo gue mau ketemuan sama gebetan biasanya gue keramas dulu lengkap dengan kondisyenernya biar ala-ala. Tapi kalo

Hal-Hal yang (Mungkin) Cuma Dialami Oleh Cewek Berwajah Jutek

Dianggap galak, judes, sombong, bahkan bengis... #wesbiyasa Punya muka berparas jutek dari lahir memang serba gak enak. Dibilang sombong, gak ramah, bahkan bengis. Gak jarang, muka yang jutek atau galak juga sering dijadikan sumber permasalahan mengapa gue masih menjomblo sampai sekarang. Padahal mah gak ada hubungannya juga dan emang belom ada aja yang pas di hati gue. Gak nyari juga sih, karena bukan itu prioritas hidup gue saat ini. *Apa salah Hayatiiii... Sempat terbersit pengen nyalahin bokap nyokap gue kenapa 'menciptakan' gue cetakannya begini. Tapi urung gue lakukan takut di cap anak durhaka :|. Mending kalo dikutuk jadi Chelsea Islan atau jadian sama Chris Martin gitu. Tapi kalo dikutuk jadi batu kaya Malin Kundang gimana? Kalau udah begini yaudah la ya, disyukuri saja setiap inchi apa yang sudah diberikan oleh Gusti Allah. Gitu aja kok repot, kata alm Gus Dur.  Selain dianggap galak, bengis dan sombong, berikut hal-hal apalagi yang sering dialami oleh perempuan be

Mou leípeis

..... Matamu apa kabar?  Masih teduh?  Sejujurnya aku rindu tatapan itu.  Tenang, dan dalam. Seperempat abad usiaku, belum pernah aku melihat mata setenang itu.  Punggungmu bagaimana? Masih sehangat dulu?  Aku pernah terlelap di sana.  Nyaman. Jakarta, 20 April 2017