Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Jangan-jangan gue lagi memasuki masa "Quarter Life Crisis"

Ketika satu per satu sahabat mulai memasuki babak baru kehidupan, yaitu   pernikahan.  Sabtu, 24 September lalu gue mengisi malam minggu gue dengan berjumpa dua orang kawan lama semasa di bangku kuliah dulu. Tidak banyak yang berubah dari mereka,kecuali kedua sudah sama-sama menikah, dan sama-sama sudah memiliki bayi yang lucu. Lama ngga ngumpul dengan para sahabat gue yang sudah menjelma menjadi bu ibu ini, sekarang yang menjadi tema pembicaraan kami udah jauh beda. Dulu, sekitar 2-3 tahun lalu yang kita omongin nggak jauh-jauh soal kegalauan dengan cowo ini cowo itu, ngegosipin para artis-artis kampus yang nggak jelas, dosen yang cerewet atau tugas kuliah yang menumpuk. Tapi sekarang, yang menjadi topik pembicaraan adalah cara mandiin anak, ngerawat anak kalo lagi sakit, dan soal baju-baju anak perempuan yang lucu-lucu. Tinggal gue yang sendiri manggut-manggut diem dipojokan (ngga meratapi nasib ya!). Melihat perubahan kedua sahabat gue yang amat drastis ini, gue cuma

Kita Ditakdirkan Bertemu Setiap Hari Rabu

Kita ditakdirkan bertemu setiap hari Rabu, pukul 8 pagi. Ketika bunga sedang mekar-mekarnya dicumbu cahaya matahari. Mahkota bunga yang berwarna kuning mekar malu-malu, diikuti dengan daunnya yang runcing, bergerigi dan kasar dan tumbuh satu-satu.  .............................. Kali ini dia memakai kemeja putih lengkap, beralaskan pantofel, dengan setelan celana panjang bahan dengan model warna coklat susu yang ntah ku tahu apa merknya. Kemeja itu terlihat pas di tubuhnya yang sedikit berisi dan berpostur tinggi. Rambut lurusnya disisir rapi dengan 45 derajat miring ke kanan. Aroma mint dari minyak rambutnya tercium ketika dia berlalu di depanku. Tangan kanannya menenteng tas jinjing ukuran 14 inchi, dan lengan kirinya dihiasi jam pabrikan jepang yang cukup ternama warna hitam. Sempurna. Kataku.  .................................... Halte busway sepertinya menjadi tempat yang digariskan oleh semesta untuk kita bersua. Aku tak suka sejujurnya. Karena, setahuku halte han

Relationship Goals versi gue..

PERHATIAN TULISAN INI DIBUAT DI TENGAH KEGUNDAH-GULANAAN KARENA DEADLINE KERJAAN YANG SUDAH SELESAI, TAPI BINGUNG MAU NGAPAIN.  " Relationship goals, sizt. ." Sejak demam selebgram Awkarin mewabah dijagad dunia maya, anak-anak muda Indonesia seolah mendadak kepo dengan perempuan yang bernama lengkap Karin Novilda ini. Hubungan percintaan dia dengan mantannya Gaga Muhammad dianggap keren, cool dan dilabeli "relationship goals" bagi pengikutnya di Instagram.  Karin bahkan ngga risih untuk mem-posting foto-foto mesranya bersama sang pacar di akun instagramnya. Dan nggak jarang foto-foto tersebut mendapat berbagai tanggapan dari para haters dan pecinta Awkarin. Mulai yang memuji, sampai komentar paling sinis sekalipun bisa kita temukan dengan mudah di akun instagramnya. Meski akhirnya, ujung-ujungnya hubungan percintaan Karin dan Gaga ini akhirnya harus putus juga sih. Katanya sih penyebab kandasnya hubungan pecintaan dua anak manusia ini karena orang ke

Tertawalah, karena semua ini semu

Semu. Katamu. Sekarang senang, besok sedih. Lalu untuk apa? Berkali-kali kau katakan itu padaku. Aku tak pekak. Aku dengar. Semua ini semu. Tapi tunggu, memangnya ada yang kekal di dunia ini selain Tuhan? Tanyaku.  -Di sela deadline yang menggunung-