Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Yang Hancur dan Terbuang

Pernikahan kami tidak berjalan mulus. Satu tahun pertama, Dimas sering pulang kerja hingga larut malam. Bagi pengantin baru, tahun pertama pernikahan lazimnya adalah masa-masa yang indah. Setiap kali kutanya alasannya, jawabnya selalu sama. "Sibuk di kantor". Karena tidak ingin memperpanjang masalah, dan akupun diam.  Pagi itu Dimas berangkat kerja seperti biasa. Aku menyiapkan sarapan untuknya, kemudian ia pamit dan meninggalkan aku sendiri lagi di rumah. Begitu setiap hari. Sampai kini tiga tahun usia pernikahan kami, dan belum dikaruniai anak. Aku dan Dimas sudah mencoba untuk mengecek ke berbagai dokter, tidak ada yang salah. Mungkin Tuhan meminta kami untuk memperbaiki hubungan kami dulu, sebelum menitipkan seorang malaikat kecil yang bernama bayi.  Aku dilarang bekerja oleh Dimas. "Urusan keuangan rumah tangga biar jadi tanggungjawabku, Mira. 5Urusan beberes rumah itu biar menjadi tanggungjawabmu," kata Dimas waktu itu. Pernah aku meminta izin untuk

Tidak Semua Anak Minang Terlahir Sebagai PNS

Selain berdagang, setiap bayi yang lahir di tanah Minang sepertinya ditakdirkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menjadi pedagang dan PNS bagi orang Minang sudah seperti jalan Tuhan. Hukumnya fardu 'ain. Berpahala jika dijalankan, namun berdosa jika ditinggalkan.  Maka celakalah anak minang seperti saya yang sama sekali tidak tertarik untuk menjadi keduanya. Saya justru lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya dinamis seperti menjadi jurnalis. Saya suka menulis, saya suka jalan-jalan. Saya bukan tipikal manusia yang bisa bekerja diam di tempat. Bagi para jurnalis, ruang kerja kami dari segala penjuru.  (cie e lah) Jadi, pagi tadi ceritanya smartphone saya ramai dengan pesan whatsapp dari beberapa grup. Ada sebuah kementerian yang baru membuka lowongan kerja CPNS secara besar-besaran. Berbagai komen pun bersaut-sautan di grup whatsapp. Ada teman yang tertarik, ada juga yang tidak, seperti saya.   Sebenarnya bukan saya tidak pernah mencoba mendaftar PNS, saya per