Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Bahkan Sejak Kecil Saya Sudah Diajarkan Bertoleransi

Bukan untuk memperkeruh suasana atau menggurui, tulisan gue ini cuma sekedar berbagi pengalaman bagaimana orang tua gue mengajarkan gue untuk hidup bertoleransi sejak kecil. Sama sekali gak ada maksud apa-apa. Karena kalau kita mau, kita bisa hidup aman dan damai berdampingan dengan apapun agamanya. Karena kita semua manusia dan memiliki rasa kemanusiaan. Jadi yang suka ribut-ribut dan nge- judge suatu agama tertentu, mending cek dulu situ beneran manusia atau bukan. Gue lahir 24 tahun lalu di sudut kota Padang, Sumatera Barat. Layaknya orang Minang pada umumnya, almarhum bokap gue sehari-harinya berprofesi sebagai seorang pedagang. Tokonya merupakan warisan dari orangtuanya yang berlokasi di sentra ekonomi kota Padang, yaitu Pasar Raya Padang. Bokap gue tumbuh dan besar di keluarga yang sangat taat agamanya. Sewaktu kecil, dia sering diajak opa (kakek) gue untuk mengaji di surau. Benar saja, sampai beliau menutup mata, sholatnya tidak pernah alpha setau gue. Bahkan Yang Maha Kuasa

Tipe Pelari yang Biasa Kamu Temukan Saat Jogging

Foto : Shutterstock Tren olahraga yang disukai masyarakat Indonesia selalu berubah-ubah sesuai perkembangan zaman. Kalau 3-4 tahun lalu kamu biasa melihat sepeda fixie dengan warna-warna yang cantik berseliweran di jalan, tapi semenjak 2 tahun belakangan ini olahraga lari mendadak nge- hits di Indonesia. Gue sendiri emang berusaha untuk rutin lari maksimal 2x seminggu. Setiap Sabtu atau Minggu pagi, gue suka lari sendirian di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) atau nggak di sekitaran komplek rumah om gue di Bekasi. Menggunakan bus Transjakarta, biasanya gue start dari kosan sekitar jam setengah 6. By the way, ntah kenapa gue kadang suka nggak nyaman aja kalau lari bareng temen-temen. Karena   yang udah-udah bakal banyakan selfie dan makan-makannya ketimbang larinya :(( Di sela-sela aktivitas lari yang gue jalanin, kadang gue suka iseng merhatiin perilaku orang Indonesia yang 'aneh bin ajaib' saat lari pagi. Mulai dari yang suka ribet dengan gadgetnya, sampai yang kost

Ada "Saya" di Uang Pecahan Rp1.000 yang Baru

Masih dalam euforia peluncuran desain uang baru oleh Bank Indonesia (BI), ada satu hal yang membuat gue tertarik. Dari 11 desain pecahan uang baru yang bergambar pahlawan atau tokoh yang dikeluarkan, terselip satu foto pahlawan wanita asal Aceh, Cut Nyak Meutia. FYI, Cut Nyak Meutia menjadi 'the only national woman hero' yang ditampilkan dalam desain pecahan uang baru ini. Keren kan? Sebagai pemilik nama yang sama dengan beliau, ada sedikit kebanggaan tersendiri buat gue. Di samping gue emang nge-fans banget sama dia, untuk menentukan siapa-siapa saja pahlawan atau tokoh yang berhak mejeng di 11 desain uang baru keluaran BI ini prosesnya gak mudah loh guys. Melewati proses yang super duper panjang.  Mengutip Liputan6.com, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan untuk pemilihan tokoh di uang baru, BI melakukan konsultasi dengan pemerintah. Bukan hanya itu, BI juga melakukan koordinasi dengan sejarawan dan akademisi.  "Tadi ketika ditanyakan kepada Bapak Pre