Langsung ke konten utama

Kita Ditakdirkan Bertemu Setiap Hari Rabu

Kita ditakdirkan bertemu setiap hari Rabu, pukul 8 pagi. Ketika bunga sedang mekar-mekarnya dicumbu cahaya matahari. Mahkota bunga yang berwarna kuning mekar malu-malu, diikuti dengan daunnya yang runcing, bergerigi dan kasar dan tumbuh satu-satu. 
..............................

Kali ini dia memakai kemeja putih lengkap, beralaskan pantofel, dengan setelan celana panjang bahan dengan model warna coklat susu yang ntah ku tahu apa merknya. Kemeja itu terlihat pas di tubuhnya yang sedikit berisi dan berpostur tinggi. Rambut lurusnya disisir rapi dengan 45 derajat miring ke kanan. Aroma mint dari minyak rambutnya tercium ketika dia berlalu di depanku. Tangan kanannya menenteng tas jinjing ukuran 14 inchi, dan lengan kirinya dihiasi jam pabrikan jepang yang cukup ternama warna hitam. Sempurna. Kataku. 
....................................

Halte busway sepertinya menjadi tempat yang digariskan oleh semesta untuk kita bersua. Aku tak suka sejujurnya. Karena, setahuku halte hanya berfungsi untuk tempat persinggahan. Orang-orang datang dan pergi di tempat ini. Aku tak mau seperti itu. 
.........................................

Matanya sesekali melirik jam ditangannya. Busway yang ditunggunya mungkin tak juga datang. Pikirku. Kita berdiri tepat berdampingan. Aroma parfumnya terasa menenangkan. Tapi sayangnya, layaknya orang-orang, kita seolah berpura-pura sibuk dengan gawai masing-masing. 
........................................................

10 menit 15 menit, dan ternyata aku lebih beruntung. Bis yang aku tunggu-tunggu akhirnya muncul. Ku pikir, kita akan naik bis yang sama. Nyatanya, semesta hanya mengizinkan pertemuan kita sampai di sini. Sudahlah, kataku. 


http://farm9.staticflickr.com/8081/8326691662_45e1151134.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Cewek Suka Lama Kalo Dandan?

Kaum pria di luar sana sudah semestinya paham mengapa setiap mau pergi entah itu pacaran atau hang out, wanita suka lama kalo dandan. Ada sekelumit 'ritual' yang harus dilalui oleh kaum wanita demi mendapatkan penampilan yang epik di mata dunia (kamu). Dan percayalah, itu gak mudah :') Kecuali kamu perempuan tomboy yang gak pernah berurusan dengan lipen, baju, gaya hijab, hingga alis, mungkin gak bakal mengalami hal-hal di bawah ini. Spesifically , gue yang wanita yang sangat menjunjung tinggi 5K (Kebersihan, Kerapian, Keindahan, Ketertiban dan Keamanan (?) , gue butuh waktu dua kali lebih lama untuk berdandan dibanding wanita normal pada umumnya. Kenapa? Mari gue jabarkan satu persatu ya saudara-saudara. Mandi Ritual umum yang dilakukan pertama kali adalah mandi seperti biasa. Mong omong, mandi versi gue itu terdiri atas 2 bagian : keramas dan gak. Kalo gue mau ketemuan sama gebetan biasanya gue keramas dulu lengkap dengan kondisyenernya biar ala-ala. Tapi kalo

Hal-Hal yang (Mungkin) Cuma Dialami Oleh Cewek Berwajah Jutek

Dianggap galak, judes, sombong, bahkan bengis... #wesbiyasa Punya muka berparas jutek dari lahir memang serba gak enak. Dibilang sombong, gak ramah, bahkan bengis. Gak jarang, muka yang jutek atau galak juga sering dijadikan sumber permasalahan mengapa gue masih menjomblo sampai sekarang. Padahal mah gak ada hubungannya juga dan emang belom ada aja yang pas di hati gue. Gak nyari juga sih, karena bukan itu prioritas hidup gue saat ini. *Apa salah Hayatiiii... Sempat terbersit pengen nyalahin bokap nyokap gue kenapa 'menciptakan' gue cetakannya begini. Tapi urung gue lakukan takut di cap anak durhaka :|. Mending kalo dikutuk jadi Chelsea Islan atau jadian sama Chris Martin gitu. Tapi kalo dikutuk jadi batu kaya Malin Kundang gimana? Kalau udah begini yaudah la ya, disyukuri saja setiap inchi apa yang sudah diberikan oleh Gusti Allah. Gitu aja kok repot, kata alm Gus Dur.  Selain dianggap galak, bengis dan sombong, berikut hal-hal apalagi yang sering dialami oleh perempuan be

Mou leípeis

..... Matamu apa kabar?  Masih teduh?  Sejujurnya aku rindu tatapan itu.  Tenang, dan dalam. Seperempat abad usiaku, belum pernah aku melihat mata setenang itu.  Punggungmu bagaimana? Masih sehangat dulu?  Aku pernah terlelap di sana.  Nyaman. Jakarta, 20 April 2017