Untukmu yang tengah bersedih hatinya, mari ke sini duduk di hadapanku. Aku akan bercerita sesuatu.
Kata orang, kehilangan bukanlah akhir dari segalanya. Kehilangan hanyalah sebagian kecil dari proses kehidupan yang maha rumit. Jadi kamu tidak perlu larut di dalamnya.
Mari, sandarkan kepalamu yang penat itu di bahuku. Atur posisi senyaman mungkin. Aku tahu kamu lelah. Aku lihat peluhmu. Aku hapal setiap helaan napas yang keluar dari bibirmu. Aku tahu persis berapa banyak air matamu yang kamu buang untuknya. Aku juga paham berapa banyak waktumu yang telah kamu sia-siakan bersamanya. Dan aku menyimak dengan detail setiap episode kehidupan kamu dengannya. Matamu tidak bisa berbohong kalau kamu tengah menyimpan duka. Dua kata: kamu tangguh.
Tapi dengar, kamu hanya butuh jeda, sayang. Sejenak dari semua ini. Menangislah di bahuku. Sepuasmu. Basahi saja pundakku. Buang semua sedihmu di sana. Dan setelah itu, mari ke sini ku bisikkan sesuatu.
Kadang, Tuhan Maha Pencemburu. Ketika kita mencintai seseorang sepenuh hati, Dia cemburu. Ketika Dia mulai terabaikan, Dia cemburu. Ketika kita mendahulukan orang lain ketimbang Dia, Dia cemburu. Makanya Dia mengambil kebahagiaan itu sementara darimu. Untuk menguji, masihkah kamu mencintai Dia. Masihkah kau mau berserah kepadanya, atas semua yang sudah kamu lalui ini.
Untukmu yang tengah bersedih hatinya, sudahlah. Hidup bukan seperti kantong Doraemon yang selalu bisa mewujudkan apa yang kamu mau. Ketika apa yang kamu inginkan, usahakan, dan doakan setiap sepertiga malam tak sejalan dengan kenyataan, disitulah ikhlas dibutuhkan. Bangunlah sekarang, sudahi tangismu. Kamu terlalu cantik untuk menangis.
Sekarang, berjanjilah padaku. Hapus tangismu, lanjutkan mimpi-mimpimu yang sempat tertunda karena dia. Katamu kamu tak kapok mendaki gunung setelah kamu merasa hampir mati saat pendakian pertamamu. Aku tertawa sangat keras saat kamu bercerita seperti itu. Katamu kamu juga masih ingin berenang bersama ikan-ikan dan penyu. Dan kamu juga bilang, masih banyak senja yang belum kamu lihat di setiap sudut pantai yang ada di semesta ini.
Kejarlah. Kemasi bajumu, tenteng ransel kumalmu itu. Wujudkan semuanya. Dan jika sudah kamu lakukan itu, jangan lupa fotokan untukku ya. Kalau bisa lengkap dengan senyum paling teduh yang pernah kamu punya. Selamat malam.
Sebelumnya telah ditayangkan di :
http://www.hipwee.com/narasi/kepada-yang-ditinggalkan/ (dengan sedikit pengubahan)
Komentar
Posting Komentar