25 tahun usia gue hidup di planet bumi ini, hari ini (30/5/2017) adalah hari pertama buat gue melewati ritual sahur seorang diri. Dari mulai beli lauk ke warteg, makan dan minum semua gue lakukan sendiri. Terasa absurd. Dan semua itu makin absurd ketika saat makan tiba-tiba air mata gue menetes karena rindu keluarga yang jauh di sana..
Meski gue udah hampir 7 tahun ini hidup merantau di Ibu kota, tapi baru 9 bulan belakangan gue tinggal di kos-kosan. Selama 6 tahun gue masih merasakan hangatnya sahur dan berbuka puasa meski hanya bersama sepupu, om dan tante gue. Tapi kali ini enggak. Gue sendiri, di sebuah kamar kosan yang kecil namun nyaman (menurut gue) yang berada di selatan Ibu kota.
18 tahun lalu, waktu itu gue masih esde dan papa masih ada, ritual sahur menjadi ritual yang sangat menyenangkan buat gue. Gue selalu bersemangat ketika papa membangunkan sahur. Meski menu sahur yang dimasak mama waktu itu sangat sederhana, sesederhana senyummu (ahelahh) telor ceplok, sayur, buah, teh dan air hangat, gue sangat bahagia. Pernah waktu itu saat sahur yang biasanya gue cuma nyuci muka dan sikat gigi, gue malah niat sampai bedakan biar muka gue kinclong. Ntah hal apa yang melatarbelakangi gue melakukan itu, hanya perbuatan iseng anak-anak yang antusias belajar berpuasa.
Seketika gue keluar kamar, papa dan mama gue ketawa ngakak ngelihat muka gue putih penuh bedak kaya pisang abis ditepungin. Secara waktu esde gue itu item banget. Hahaha. "Babadak lo gai. Kapai kama?" (Kok bedakan segala? Emang mau kemana) Kata alm papa waktu itu.
Sahur tadi gue hanya nyuci muka, sikat gigi dan gak pake bedakan tentunya. Gue keluar kosan untuk beli nasi dan sayur. Sepi. Untung warteg kesayangan gue tetap buka selama puasa. Sampai di sana, ternyata gak cuma gue aja yang harus merasakan sedihnya sahur sendiri.
Sampai di kosan gue langsung makan. Gue whatsapp semua keluarga gue, mulai dari mama, kakak, caca adek gue dan sepupu gue yang juga ngekos. Gue bilang kalo gue rindu rumah. Bukan hanya rumah, tapi hangatnya rumah. Akhir-akhir ini gue takut banget sendiri kalo di kosan. Dan saat air mata q mulai menetes di pipi, q baru sadar kalo q serapuh itu.... Hahahahahaa,...
alarm gue :D |
Komentar
Posting Komentar