Langsung ke konten utama

#AntiBukberBukberClub

Kasi tepuk tangannya dong guys, tahun ini gue bener-bener absen dari bukber-bukberan yang acaranya diadain di mall.

Gak terasa bulan puasa udah mau habis tinggal hitungan hari. Gak terasa juga bulan ini banyak undangan bukber yang gue dapat dari teman-teman. Mulai dari temen TK, temen SD, temen les bahasa Inggris, temen les sempoa, temen les bahasa mandarin, temen les merajut, temen SMP, temen les Karate, temen les menyulam, berenang, memanah dan berkuda, temen SMA, temen kuliah, sampai temen jajan. Untung gak ada undangan dari temen tidur. #Eh...

Bagi gue pribadi, gue masih konsisten menolak secara halus undangan buka puasa yang diadakan di mall. Bukannya sombong atau sok introvert, gue punya beberapa alasan kuat kenapa gue nolak-nolakin agenda bukber yang ada diadain di dalam mal tersebut.  

Pertama, perjalanan menuju mall yang menguras energi. Rata-rata (sepengetahuan gue), perkantoran di Jakarta memulangkan karyawannya pukul 16.00 WIB. Bayangin aja ada berapa gedung perkantoran di Jakarta, dan semuanya serentak pulang jam 4 sore. Jalanan Jakarta yang hari-hari biasanya macet, bakal makin macet. Mau praktis dan cepet? Ya naik ojek online. Tapi siap-siap dengan tarifnya yang melonjak 100 persen di peak hour. Gak salah juga sih, namanya juga mereka nyari rejeki. 

Kedua, milih makanan di mall itu ribet. Kecuali kalo udah reservasi duluan, ini gak masuk sebagai alasan. Kenapa ribet? Yang ikut bukber itu pasti lebih dari dua orang. Menyatukan kesukaan banyak orang itu gak mudah lho.. Si A yang gak mau makanan junk food, si B yang maunya makan sushi, si C maunya yang murah dan banyak, dan berbagai pilihan lainnya. Kalo udah gitu waktunya bakal habis cuma buat nentuin makan apa.

Ketiga, mau makan aja kudu waiting list. Beberapa tempat makan yang terkenal di mall pasti suka penuh pas buka puasa. Kalo udah gitu ya mau gak mau kita harus masuk ke waiting list. Maleskan? :/
Perut udah laper, eh malah harus nunggu. 

Keempat, gak semua mall di Jakarta punya tempat solat yang memadai. So far, gue paling nyaman solat di masjid Grand Indonesia. Masjidnya bersih dan gak ditaro di basement. Gak tau deh kalo mall lain ya. Rata-rata mall di Jakarta menempatkan masjidnya di basement, sedangkan tempat makannya berada di lantai sekian. Tentu aja dari segi akses ini udah gak ramah pengunjung.

Terakhir, BOROS. Ini poin utama sebenarnya. Menurut pengalaman gue, rata-rata gue menghabiskan minimal Rp100 ribu untuk sekali makan di mall. Let say ada 3 undangan dalam seminggu, berarti gue ngabisin Rp300 ribu ini baru untuk makan doang ya, di luar transport. Uang segitu pedahal bisa buat jatah makan gue di kosan selama seminggu :((

Bukannya gak menghargai yang ngundang, tapi sebenarnya balik lagi apa tujuan diadakannya kegiatan bukber itu. Kalo cuma untuk silaturahmi, di bulan lain juga bisa. Atau misalnya gak sempat juga, setidaknya di zaman yang serba canggih ini membuat jarak menjadi sebatas jempol dan keypad hp saja. Berterimakasihlah pada Jan Koum dkk yang sudah menyatukan umat manusia dalam sebuah aplikasi yang bernama Whatsapp. Karena dia, silaturahmi di belahan dunia manapun akan tetap terjaga. 

genmuda.com









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Cewek Suka Lama Kalo Dandan?

Kaum pria di luar sana sudah semestinya paham mengapa setiap mau pergi entah itu pacaran atau hang out, wanita suka lama kalo dandan. Ada sekelumit 'ritual' yang harus dilalui oleh kaum wanita demi mendapatkan penampilan yang epik di mata dunia (kamu). Dan percayalah, itu gak mudah :') Kecuali kamu perempuan tomboy yang gak pernah berurusan dengan lipen, baju, gaya hijab, hingga alis, mungkin gak bakal mengalami hal-hal di bawah ini. Spesifically , gue yang wanita yang sangat menjunjung tinggi 5K (Kebersihan, Kerapian, Keindahan, Ketertiban dan Keamanan (?) , gue butuh waktu dua kali lebih lama untuk berdandan dibanding wanita normal pada umumnya. Kenapa? Mari gue jabarkan satu persatu ya saudara-saudara. Mandi Ritual umum yang dilakukan pertama kali adalah mandi seperti biasa. Mong omong, mandi versi gue itu terdiri atas 2 bagian : keramas dan gak. Kalo gue mau ketemuan sama gebetan biasanya gue keramas dulu lengkap dengan kondisyenernya biar ala-ala. Tapi kalo ...

A new chapter

Hai!  Gue baru beres-beres blog gue yang sudah lama tidak terurus ini. Ganti layout, ganti tema, download sana download sini, sambil sesekali ngerecokin Mas Asep yang duduk sebelah gue lagi sibuk naikin berita. Maklum, gue sangat awam dengan dunia per-blog-an. Jadinya gue bawel nanya muluk. Hari ini gue lagi gabut banget karena deadline majalah udah kelar dan gak tau mau ngapain lagi. Daripada gue yutuban ga jelas, mending gue melakukan sesuatu yang bermanfaat mumpung lagi puasa juga (ga ada hubungannya juga sih..) New chapter, new beginning. Judul ini memiliki makna yang dalem (sumur keleus) dalem buat gue. Terlebih dua bulan terakhir ini hati gue diombang-abing dan dibolak-balik oleh Sang Maha Kuasa, karena DIA masih sayang sama gue. Meski kadang gue masih suka abai dengan perintah-NYA :"). Dua bulan terakhir ini gue berusaha keras menata kehidupan gue yang almost destroyed ini. #lebay Pertama, gue pindah rumah sekarang. Eh maksudnya, gue pindah numpang hidup s...

Terima Kasih Pak B(r)ambang

Sejak resmi menyandang status sebagai " istri " (IYA IYA), otomatis segala urusan dunia perdapuran dan perkulkasan menjadi tanggung jawab gue. Tugas gue cuma ngisi dan belanja doang sih, tapi tetep uangnya dari Mas Suami. HaHaHa. Jadi, salah satu rutinitas gue setiap minggu adalah mengisi kulkas dengan berbagai macam buah. Ini gue lakukan sebagai langkah kecil menuju Indonesia Sehat 2019 dengan bertekad rutin makan buah. Mulai dari mangga, pisang, buah naga, jeruk, pir, pokoknya segala macam buah.  Tapi problemnya, sebagai bu ibu " snob ", indra penciuman gue belum mampu untuk membedakan mana buah yang masih mengkal, matang, atau busuk. Suka selalu salah beli. Kadang masih mengkel-lah, kadang busuklah, kadang asemlah, dan kadang-kadang bener alias matengnya pas. Ini akibat kalo lagi belanja buah sendiri, gue cuma mengandalkan bagian divisi alam bawah sadar aja. Please jangan bully aqu~ Pernah suatu hari gue beli mangga di pinggir jalanan deket rumah, g...