Kerudung merahnya sudah disetrika rapi. Sweater biru tua, celana jeans dan tas hitam juga sudah disiapkan untuk melengkapi penampilan Riana. Dengan terkantuk-kantuk, subuh itu sang ibu sudah selesai menyetrika pakaian Riana. Itu dikerjakannya semua demi melepas kepergian anaknya kembali ke Ibukota untuk bekerja.
Riana pun mengenakan pakaian tersebut. Ia mematut diri di kaca, memastikan kerudungnya sudah terpasang dengan rapi.
"Sudah cantik. Hati-hati ya, Nak, di sana. Jaga diri," kata sang ibu.
Nasihat standar namun dalam. Terlontar dari bibir seorang perempuan berusia lebih dari setengah abad yang hendak melepas anak gadisnya berjuang di Ibukota. Hanya Riana tumpuannya saat ini, semenjak suaminya 10 tahun lalu pergi entah kemana. Sementara ketiga adiknya masih harus sekolah.
"Iya bu. Ibu juga jaga kesehatan ya. Jangan banyak pikiran. Rian baik-baik kok di sana. Ibu gak usah khawatir," ucap Riana sambil membetulkan bingkai kacamatanya.
Sengaja ia mengenakan kacamata, untuk menyamarkan kalau-kalau ada airmata jatuh di pipinya. Ia tak ingin membuat sang ibu khawatir. Cukup rasa sedih itu ia simpan dalam-dalam di sudut hatinya.
"Nak, ibu doakan semoga karirmu di bank selalu lancar ya. Jangan lupa, jadilah wanita terhormat, wanita baik-baik yang menjaga harga dirinya. Ibu bangga kamu sangat bertanggungjawab dengan adik-adikmu. Terus juga jangan kelelahan bekerja. Kesehatanmu tetap yang utama ya nak," ujar Ibunya lagi.
Riana tersenyum. Ia pun berpamitan kepada tiga adiknya. Mencium kepala mereka satu per satu.
"Rajin-rajin sekolahnya ya semua. Nanti kakak belikan apapun yang kalian mau kalo kalian rajin," janji Riana pada tiga adiknya.
Matahari kian meninggi. Ibu dan adik-adik Riana mengantar Riana masuk ke dalam taksi. Pesawat yang membawa Riana dari Surabaya menuju Jakarta dijadwalkan pukul 07.30 WIB. Perjalanan dari rumah ke bandara dihabiskan Riana dengan banyak merenung.
********
Pukul 07.15 WIB Riana masuk ke dalam pesawat. Penerbangan Surabaya-Jakarta ditempuh hanya dalam waktu kurang lebih 2 jam.
"Kamu udah landing?," ujar seorang pria dari seberang sana.
"Udah, ini lagi ngantre bagasi," jawab Riana.
"Oke, aku tunggu di Starbuck. Abis ini kamu kerja ya," ujar pria itu sambil tertawa.
"Baik," jawab Riana singkat.
Setelah mengantri bagasi, Riana bergegas mencari toilet. Ia membuka kerudungnya, mengganti sweaternya dengan tanktop yang super ketat, belahan dada rendah dan celana pendek. Ia juga memoleskan bedak, eye shadow, blush on dan lipstick ke wajahnya yang cantik. Tak lupa, ia juga menyemprotkan parfum ke leher dan pergelangan tangannya. Flat shoesnya juga sudah berganti dengan sepatu high heels. Rambutnya yang panjang hitam diurai dan sengaja dibuat agak sedikit berantakan. Riana mengubah penampilannya.
Setelah memastikan penampilannya sempurna, Riana kemudian membuang baju dan kerudungnya ke tong sampah dalam toilet. Ia pun bergegas menemui pria 50 tahun yang sudah menunggunya di kedai kopi tersebut. Dirangkulnya pria tersebut, dan mereka berdua masuk ke dalam mobil. Dan mobil tersebut mulai melaju dan membawanya ke sebuah hotel bintang 5 di selatan Jakarta. Iya, Riana mulai bekerja...
Padang, 30 Juni 2017
Komentar
Posting Komentar