Alkisah ada sebuah negeri yang bernama Negeri Baper. Negeri ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Baper. Rakyat Baper sangat memuja Raja Baper karena tidak mau sang raja menjadi baper. Raja Baper sangat senang dipuja, dihormati dan disanjung. Ia akan sangat baper jika ada rakyatnya yang tidak menghormati dia dan menganggap remeh dia.
Suatu hari, salah seorang menteri di Negeri Baper lupa memberi hormat kepada Raja Baper ketika sang raja lewat di depannya. Ia pun mengamuk dan memarahi menteri tersebut di depan menteri-menteri yang lainnya.
“Kamu sudah mulai berani melawan saya? Tidak menghargai dan menghormati saya? ,” hardik Raja Baper.
“Am..pu…n Tuan Ra…ja. Ssssaya …tttidak bermaksud bbbbegitu,” ujar Menteri dengan suara yang terbata-bata.
Sebenarnya, menurut pengakuan si menteri ia sudah memberi hormat pada Raja Baper. Tapi Raja Baper tidak melihatnya karena sedang asyik ngobrol dengan tamunya.
“Sssaya sudah memberi hhormatt.. Ttttapi Tuan RRajjaa tidakk mmmelihat..,” ucap si menteri berusaha membela diri.
Tidak terima dengan penjelasan si menteri, Raja Baper menjadi baper sekali. Ia malu di depan tamunya karena ia merasa tidak dihargai. Ia pun memerintahkan pengawalnya untuk menghukum si menteri tersebut.
Si menteri kemudian dibawa ke sebuah aula terbuka yang dipenuhi rakyat Negeri Baper. Tangan dan kaki si menteri diikat di sebuah tiang. Di lehernya digantungkan sebuah tulisan “SAYA BODOH, PEMBANGKANG, TIDAK SOPAN”. Ya, si menteri mendapat hukuman malu. Ia hanya bisa pasrah.
Melihat si menteri dihukum dengan cara dipermalukan, si Raja Baper sangat puas. Ia tidak tahu bahwa rakyat baper berbisik-bisik iba melihat si menteri dihukum dengan cara seperti itu. Tapi mereka tidak punya kekuatan untuk melawan rajanya.
Sang rajapun tertawa jumawa. Ya, begitulah Raja Baper. Hidupnya selalu mengejar kehormatan dari rakyat yang justru membencinya…
sumber : https://cdn.ipetitions.com/user-images/petitions/King-Emoji/coZDK1L7QEyd3XxlwneV_superthumb.jpg |
Komentar
Posting Komentar