Langsung ke konten utama

I'm done. Thanks and take care

Jiwa dan Raga adalah sepasang sahabat. Maaf, diralat. Jiwa dan Raga dulunya adalah sepasang sahabat. Jika boleh mengutip lirik lagu Tulus, Jiwa ibarat sepatu kanan dan Raga sepatu kiri. Mereka berlari, berkarya dan mengejar mimpi bersama. 

Raga adalah seorang pria yang menyenangkan. Dia pandai menjalin komunikasi sehingga punya banyak kolega, cerdas, tapi lucu. Dia adalah tipikal "penghibur" jika berada diantara teman-temannya. Sementara Raga adalah antitesisnya. Ia sulit untuk kenal dengan orang baru, sangat tertutup, minderan, manusia dengan jokes yang terkadang hanya dia sendiri yang paham. Ajaibnya, Tuhan mentakdirkan mereka bersahabat bahkan mungkin lebih dari itu. 

Jiwa beranggapan, dalam perputarannya alam semesta ini membutuhkan keseimbangan. Ada pagi, ada malam. Ada yang datang, ada yang pergi. Ada yang pemarah, ada yang sabar. Ada yang baik dan ada jahat. Begitu pula ada Jiwa dan ada juga Raga. 

Mereka sering bercerita tentang mimpi, melepas penat sambil berkeluh kesah tentang pekerjaan yang amat melelahkan. Lalu larut dalam tawa dan kembali bahagia. Begitu seterusnya. Raga yang selalu punya bermilyar-milyar cara untuk jadi penghibur Jiwa. Sebenarnya tidak perlu begitupun, berada di samping Raga semacam penyemangat baginya.

Ada banyak hal yang telah mereka lewati bersama. Tawa, tangis, pertengkaran yang saling mendiamkan hingga saling menyakiti Meski akhirnya sadar kalau mereka itu saling membutuhkan, karena merasa "utuh" bila bersama. 

Kini, Raga pergi meninggalkan Jiwa. Mungkin Raga sudah terlalu lelah. Jiwa bersedih? Tentu iya. Ia kehilangan salah satu support sistem terdepan dalam hidupnya. Semua terasa asing belakangan ini. Dan merekapun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya masing-masing...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenapa Cewek Suka Lama Kalo Dandan?

Kaum pria di luar sana sudah semestinya paham mengapa setiap mau pergi entah itu pacaran atau hang out, wanita suka lama kalo dandan. Ada sekelumit 'ritual' yang harus dilalui oleh kaum wanita demi mendapatkan penampilan yang epik di mata dunia (kamu). Dan percayalah, itu gak mudah :') Kecuali kamu perempuan tomboy yang gak pernah berurusan dengan lipen, baju, gaya hijab, hingga alis, mungkin gak bakal mengalami hal-hal di bawah ini. Spesifically , gue yang wanita yang sangat menjunjung tinggi 5K (Kebersihan, Kerapian, Keindahan, Ketertiban dan Keamanan (?) , gue butuh waktu dua kali lebih lama untuk berdandan dibanding wanita normal pada umumnya. Kenapa? Mari gue jabarkan satu persatu ya saudara-saudara. Mandi Ritual umum yang dilakukan pertama kali adalah mandi seperti biasa. Mong omong, mandi versi gue itu terdiri atas 2 bagian : keramas dan gak. Kalo gue mau ketemuan sama gebetan biasanya gue keramas dulu lengkap dengan kondisyenernya biar ala-ala. Tapi kalo ...

A new chapter

Hai!  Gue baru beres-beres blog gue yang sudah lama tidak terurus ini. Ganti layout, ganti tema, download sana download sini, sambil sesekali ngerecokin Mas Asep yang duduk sebelah gue lagi sibuk naikin berita. Maklum, gue sangat awam dengan dunia per-blog-an. Jadinya gue bawel nanya muluk. Hari ini gue lagi gabut banget karena deadline majalah udah kelar dan gak tau mau ngapain lagi. Daripada gue yutuban ga jelas, mending gue melakukan sesuatu yang bermanfaat mumpung lagi puasa juga (ga ada hubungannya juga sih..) New chapter, new beginning. Judul ini memiliki makna yang dalem (sumur keleus) dalem buat gue. Terlebih dua bulan terakhir ini hati gue diombang-abing dan dibolak-balik oleh Sang Maha Kuasa, karena DIA masih sayang sama gue. Meski kadang gue masih suka abai dengan perintah-NYA :"). Dua bulan terakhir ini gue berusaha keras menata kehidupan gue yang almost destroyed ini. #lebay Pertama, gue pindah rumah sekarang. Eh maksudnya, gue pindah numpang hidup s...

Menikah: Tentang Mencintai Sedalam-Dalamnya, Memaafkan Seluas-Luasnya

Sejujurnya nih ya, gak ada seujung kukupun gue punya hak ngasi wejangan apapun soal pernikahan. Wong gue baru menikah bulan September lalu. Tapi berhubung karena ini blog gue dan gue bebas mau nulis apa, ya udah la ya... Mungkin di luaran sana banyak buku yang menulis tentang "Key secret to succesful marriage" atau "How to have a happy marriage" atau buku-buku tentang pernikahan yang bahagia lainnya. Tapi gue gak yakin ada manusia yang mencoba mempraktekkan apa yang tertulis di buku tersebut 100 persen. Gue pikir gak ada rumus baku yang mengajarkan bagaimana menciptakan pernikahan yang awet dan harmonis. Setiap manusia itu berbeda-beda. Yang tau karakter pasangan kita adalah kita sendiri. Jadi ya, yang tau caranya ya (mungkin) kita.  Beberapa minggu sebelum menikah, gue sempat meminta nasihat dari orang-orang terdekat gue.  Banyak banget saran dan masukan yang gue dapat. Ada yang bilang, kalo sudah punya pasangan nanti jangan membanding-bandingkannya d...