Untukmu yang tengah bersedih hatinya, mari ke sini duduk di hadapanku. Aku akan bercerita sesuatu. Kata orang, kehilangan bukanlah akhir dari segalanya. Kehilangan hanyalah sebagian kecil dari proses kehidupan yang maha rumit. Jadi kamu tidak perlu larut di dalamnya. Mari, sandarkan kepalamu yang penat itu di bahuku. Atur posisi senyaman mungkin. Aku tahu kamu lelah. Aku lihat peluhmu. Aku hapal setiap helaan napas yang keluar dari bibirmu. Aku tahu persis berapa banyak air matamu yang kamu buang untuknya. Aku juga paham berapa banyak waktumu yang telah kamu sia-siakan bersamanya. Dan aku menyimak dengan detail setiap episode kehidupan kamu dengannya. Matamu tidak bisa berbohong kalau kamu tengah menyimpan duka. Dua kata: kamu tangguh. Tapi dengar, kamu hanya butuh jeda, sayang. Sejenak dari semua ini. Menangislah di bahuku. Sepuasmu. Basahi saja pundakku. Buang semua sedihmu di sana. Dan setelah itu, mari ke sini ku bisikkan sesuatu. Kadang, Tuhan Mah...