Bukan untuk memperkeruh suasana atau menggurui, tulisan gue ini cuma sekedar berbagi pengalaman bagaimana orang tua gue mengajarkan gue untuk hidup bertoleransi sejak kecil. Sama sekali gak ada maksud apa-apa. Karena kalau kita mau, kita bisa hidup aman dan damai berdampingan dengan apapun agamanya. Karena kita semua manusia dan memiliki rasa kemanusiaan. Jadi yang suka ribut-ribut dan nge- judge suatu agama tertentu, mending cek dulu situ beneran manusia atau bukan. Gue lahir 24 tahun lalu di sudut kota Padang, Sumatera Barat. Layaknya orang Minang pada umumnya, almarhum bokap gue sehari-harinya berprofesi sebagai seorang pedagang. Tokonya merupakan warisan dari orangtuanya yang berlokasi di sentra ekonomi kota Padang, yaitu Pasar Raya Padang. Bokap gue tumbuh dan besar di keluarga yang sangat taat agamanya. Sewaktu kecil, dia sering diajak opa (kakek) gue untuk mengaji di surau. Benar saja, sampai beliau menutup mata, sholatnya tidak pernah alpha setau gue. Bahkan Yang Maha Kuasa...