Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Yang Datang dan Yang Pergi

Ada yang datang cuma sekedar untuk menguji Ada yang datang hanya untuk menyakiti Ada yang datang dengan sumpah dan caci maki Ada yang dulunya mengasihi dan kini membenci Ada yang kini merasa sepi dan sunyi Ada yang menyesali yang telah terjadi Ada pula yang tak sempat memiliki Ada yang pergi dan mati Di kotaku, sesudah hujan di siang itu. Foto: Meutia Febrina

Perempuan-Perempuan Sebelum Saya

Nama saya Safira. Saya suka pakai lipstick warna merah. Saya benci potongan pare di dalam sepiring somay. Itu merusak cita rasa. Usia saya 32 tahun kurang 5 hari. Kata ibu saya, saya orangnya keras kepala dan egois tapi saya setia. Iya, setia.  12 Agustus 2014, saya berkenalan dengan Aji. Dia senang melihat alis saya. Rapih dan tebal, kata Aji. Saya (mungkin) adalah perempuan terakhir dalam hidup Aji, karena kami berencana akan menikah tahun ini. Suatu malam, di rooftop sebuah kafe di sudut Jakarta, Aji mengutarakan sebuah pengakuan yang mengejutkan kepada saya. Ia menceritakan daftar perempuan-perempuan yang pernah ia kenal, sampai akhirnya ia memilih berhenti di saya.  Tiara Perempuan dengan fashion nyentrik dan mengenakan hijab. Ia bekerja di salah satu salah satu multinasional company di Jakarta. Usianya 28 tahun. Tiara merupakan tipikal perempuan kebanyakan lone ranger di Jakarta. Mandiri, tangguh, realistis, dan salah satu penganut paham hedonisme. Aji meng...